Tips Menghadapi si Penyindir

22.35

 

Pernah tidak sih Anda merasakan gemes dengan seseorang? Gemes yang saya maksud adalah benar-benar gemes dengan kelakuannya, bukan iri atau sirik dengan kehidupannya yang baik. Jika iya, saya juga merasakannya.

Sedikit cerita, saya pernah gemes dengan seseorang, saya gemes dengan kelakuannya yang sedikit agak meninggi. Saya bukannya iri melihat seseorang itu memiliki apa yang tidak saya punya sekarang ini, tapi apakah harus diumbar seperti itu? Saya dulu juga merasakan apa yg dia punya sekarang, bukankah zaman dulu orang yang memiliki barang itu sudah sangat wow? (Maaf, saya tidak akan memberitahu spesifikasi barang itu apa), tetapi saya tetap dalam kesederhanaan saya.

Hal yang membuat saya semakin heran adalah mengapa baru sekarang orang itu mengumbar ketika ia sudah berteman dengan saya(dalam hal berteman di media sosial), jika Anda tela'ah, bagaimana menurut Anda? Aneh kah? Yap, itu yang saya rasakan.

Daripada saya harus mencak-mencak kaya cicak (backsound lagu Project Pop-Marah-Marah) dan nyindir dan terus menyindir di media sosial, lebih baik saya luangkan di blog saya ini. Lebih bermanfaat.

Mungkin saya juga sama kaya orang itu (jika saya berpikir lagi), sama-sama saling menyindir. Lalu, saya berpikir kembali dan mendapatkan banyak dukungan dari banyak orang dan memutuskan saya tidak boleh seperti itu, saya harus membalas sindiran itu dengan kata-kata yang bijak dan halus, mungkin awalnya itu susah untuk saya lakukan karena terbawa emosi, tetapi saya tetap harus melakukannya demi ketenangan hidup saya.

Memang, meluapkan emosi itu sangat baik, tetapi kita juga harus memporsikan amarah kita dengan cara mengalihkan ke hal-hal yang dapat menghilangkan amarah kita.

Contoh pertama, jika Anda tipe orang yang sama seperti saya, tipe orang yang tidak bisa memendam amarah, alangkah baiknya Anda menghubungi teman terpecaya Anda untuk mendengarkan Anda. Ingat, teman baik adalah mendengarkan cerita Anda, tampa menggurui Anda karena tipe orang seperti saya ini, didengarkan saja sudah sangat senang walaupun tidak diberikan solusi.

Kedua, usahakan tidak mengikuti sindiran orang tersebut, jika kita balas maka akan lebih panjang masalahnya. (Salahnya saya waktu itu, saya mengikuti alur sindirannya hingga saya emosi sendiri. Sebenarnya, tidak boleh ya)

Ketiga, jika dirasa ia sudah keterlaluan menyindir, delcon (delete contact) atau block saja semua akun yang berhubungan dengan ia. Jangan takut Anda dibilang pengecut karena sedikit-sedikit delcon, sedikit nge-block karena hal itu lebih baik dibandingkan Anda harus meladeninya terus.

Keempat, apabila ia membuat jembatan untuk jalannya menyeberangi kehidupan Anda lagi dengan mem-follow atau nge-invite akun Anda yang lain, pikir dua kali untuk menerimanya karena bisa saja hal yang sama kembali lagi. (Ini sudah saya alami dan saya menyesal telah membuka diri menerimanya)

Kelima, hangout bareng-bareng teman-teman, lupakan yang terjadi, coba untuk iklas dan menerimanya, anggap saja sindiran tersebut merupakan motivasi untuk Anda.

Sekian tips yang dapat saya berikan sesuai pengalaman saya. Maaf jika ada yang tersinggung, tulisan ini bukan hanya untuk satu orang, melainkan untuk orang-orang seperjuangan di luar sana yang juga sedang merasakan ataupun yang pernah merasakan apa yang saya rasakan. Saya harap tips ini dapat membantu Anda yang sedang gundah gulana. Tetaplah waspada dan keep healthy karena ketika Anda sehat, Anda dapat membalas para penyindir dengan positif. Salam Awawawaa (ASN)

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like me on Facebook

Nisud: