Hollaaaa~ saya akan menempati janji saya untuk memberikan resep masakan dari bahan mie. Nah, untuk pembuatan mie-nya, Anda bisa baca di sini (artikel saya sebelumnya) Cara Membuat Mie Telur Sendiri di Rumah

    Sebenarnya masakan kali ini simple banget karena ini merupakan resep buatan saya sendiri. Yuks kita mulai~

    Bahan-bahan yang harus disediakan sebagai berikut.
- 1 butir telur;
- 2 siung bawang putih;
- 3 siung bawang merah;
- Minyak goreng secukupnya untuk menumis;
- Garam secukupnya;
- Lada;
- Air matang secukupnya atau air kaldu;
- Kecap manis secukupnya.

Bahan Pelengkap:
- Sawi yang telah direbus;
- Daun bawang yang sudah dipotong;
- Bawang goreng.

    Setelah bahan-bahan tersedia, waktunya memasak!
    Langkah 1
Panaskan minyak di dalam wajan. Potong tipis-tipis bawang putih dan bawang merah. Setelah itu, tumis bawang-bawangan hingga layu.
Note: di sini Anda bisa menambahkan bawang bombay sebagai tambahan.

    Langkah 2
Lalu, masukan telur ayam, aduk-aduk hingga telur berbentuk seperti scramble egg. Tambahkan garam dan lada. Aduk kembali.

     Langkah 3
Setelah itu, masukan kaldu atau air matang. Aduk. Tambahkan kecap secukupnya. Aduk, tunggu hingga mendidih. Matikan. Selesai.

Oke! Telur urak arik kecap sudah matang. Saatnya plating.

    Langkah 1
Mie yang sudah direbus dan ditiriskan, dimasukan di dalam wadah mangkuk.

     Langkah 2
Tambahkan telur urak arik kecap di atas mie. Masukan kuahnya. Lalu, masukan sawi yang telah direbus, potongan daun bawang, dan bawang goreng.

     Tadaaaaa! Mie telur urak arik kecap sudah jadi. Selamat makan!^^

Mie Telur Urak Arik Kecap

     Untuk tampilannya memang terlihat mirip dengan mie ayam, tapi rasanya tak kalah dengan mie ayam di luaran sana yang pakai ayam lho.

      Oiya, Untuk tambahan di telur urak arik, Anda dapat menggunakan daging giling ataupun ayam, tapi karena di rumah hanya ada telur, saya hanya menggunakan telur saja sebagai bahan utamanya.

       Sebenarnya, telur dan ayam sama enaknya. Tinggal bagaimana pilihan Anda saja, mau menggunakan bahan utama telur kah, ayam kah, daging kah, atau sebuah bahan dicampurkan kah? Itu balik lagi ke selera Anda. Selamat mencoba^^ jangan berhenti memasak dan sukses selalu! (ASN)

Doc by penulis.
Nb. Foto menyusul ya, masih online di handphone. Maklum, handphone saya tidak terlalu pintar mengapload foto di blog. Hehehe #alasan :P

Hollaaaaaaaa I'm back! Maaf-maaf ya artikel ini dan artikel sebelumnya masih belum ada fotonya karena saya masih online di handphone, belum sempat di laptop. Hehe

    Kali ini saya akan memberikan resep membuat mie telur sendiri. Makanan ini cocok buat kalian yang gemar sekali makan mie. Terkadang, mie di luar sana banyak menggunakan bahan pengawet dan sejenisnya dan alangkah baiknya jika Anda membuatnya sendiri karena lebih aman. Benarkan?

    Sedikit cerita, keluarga saya suka sekali makan mie, apa lagi adik-adik saya, Kiki (13th) dan Akila(1th 8bln), mereka gemar sekali makan mie. Karena saya takut kalau mereka harus terus-terusan makan mie kemasan yang kita tidak pernah tahu ada pengawetnya atau tidak, saya akhirnya membuatkannya untuk mereka berdua. Lebih aman!

    Yuuks kita mulai dari bahan-bahannya.
Bahan Mie:
- Terigu (saya menggunakan terigu 1/4);
- Telur 2 butir;
- Garam secukupnya.

Bahan Merebus:
- Air;
- Minyak goreng secukupnya.
 
    *Jangan lupa siapkan terigu (di luar bahan untuk membuat mie) untuk ditaburkan ke adonan yang sudah berbentuk mie agar tidak lengket dan menyatu kembali menjadi adonan. #agak susah jelasinnya bagaimana. Hehe yaa gituh deh :P

     Oke sip, bahan-bahannya sudah ada, ayo kita mulai membuatnya!

     Langkah pertama
Campur semua bahan-bahan menjadi satu. Uleni bahan menggunakan tangan hingga kalis.

Campur adonan

Ulenin

    Langkah kedua
Giling adonan menjadi pipih menggunakan alat penggiling ataupun botol kaca untuk menggiling. Saya menggunakan alat penggiling untuk molen. Di sini, jangan lupa ditaburkan terigu agar tidak lengket.

    Langkah ketiga
Adonan yang sudah pipih dimasukan ke penggilingan mie. Jika tidak punya, gunakan pisau untuk memotong adonan yang sudah pipih. Potong memanjang seperti mie. Di sini juga taburkan terigu, agak banyak, agar tidak menyatu satu sama lain.

Mie ukuran kecil

Mie ukuran besar

    Langkah keempat. Perebusan Mie.
Siapkan air dalam panci, tambahkan minyak goreng secukupnya. Tunggu air hingga mendidih, masukan mie. Tutup. Tunggu hingga mie mengambang dan matang. Tiriskan.

Direbus

   Nah, mie telur sudah jadi deh. Tinggal Anda kreasikan menjadi masakan yang Anda ingini ^^

    Kalau saya, saya jadikan mie ayam (ayamnya diganti menjadi telur urak arik kecap) dan mie goreng telur campur daging sapi.

Mie telur urak arik

Dapat lihat resepnya di sini (artikel saya lainnya) Resep Mie Telur Urak Arik Kecap

Mie goreng campur daging

    Setelah dua masakan saya jadi, adik-adik saya makan dengan lahapnya. Senangnya~

    Oiya, untuk resep mie ayam, tapi pakai telur dan mie goreng telur campur daging sapi, saya tulis terpisah ya soalnya capek juga mengetik menggunakan handphone. Hehehe

    Untuk kamu, kamu, dan kamu yang ingin membuat mie telur, selamat mencobanya dan semoga sukses! (ASN)

Doc by penulis

  Hallooo semua, wah kali ini saya akan memberikan artikel berbeda dari biasanya saya post. Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan resep salah satu makanan dari Negera Korea dan China, dumpling. Tepat dari mana asal makanan tersebut saya juga kurang tahu. Jadi, sedikit yang saya tahu, di Korea, dumpling yg dikukus, dimakan ketika tahun baru *maaf jika saya salah mendeskripsikannya, mohon dibantu memperbaikinya di komentar.

   Nah, karena saya terinspirasi dari drama Korea Selatan, Let's Eat! dan terinspirasi dari teman saya, Karlina, yang sudah lebih dahulu membuatnya. Akhirnya, saya ingin membuatnya sendiri di rumah.
   Biasanya, isi dumpling berupa daging ayam, daging sapi, ataupun udang. Karena saya ingin sebisa mungkin irit (maklum, saya masih belum bisa menghasilkan uang sendiri), saya menggunakan daging ayam cincang dan tahu sebagai isiannya.

   Baiklah, di bawah ini merupakan resep ala saya sendiri yang dibantu oleh resep-resep para koki bloger di internet sebagai dasar pembuatan dumpling ini. Check it out!
   Oiya, saya hampir lupa, saya tidak akan memberikan detail takaran penggunaannya karena ini tergantung selera Anda.

Bahan membuat kulit:
- Terigu;
- Garam atau boleh pakai penyedap rasa;
- Air secukupnya;
- Minyak goreng, sedikit saja.

Bahan untuk isi:
- Tahu, ancurkan dengan garpu;
- Ayam Cincang (Kalau bisa, ayam cincangnya jangan terlalu halus karena rasanya kurang ayam banget gituh *ini apa sih :p);
- Bawang Putih dan Bawang Merah (haluskan);
- Garam;
- Gula;
- Penyedap rasa Ayam (saya sih lebih suka rasa sapi, lebih gurih);
- Daun Bawang, cincang;
- Telur 1 butir;
- Terigu (sedikit saja, digunakan jika isinya terlalu berair).

   Oke sip, jika bahan-bahan sudah tersedia tampa kurang satu pun, mari kita mulai memasaaaaak!

Langkah 1
Jangan lupa cuci tangan sebelum membuat kulitnya karena ini benar-benar menggunakan media tangan tampa menggunakan peralatan lainnya, kecuali baskom. Masukan semua bahan kulit dalam satu wadah, ulenin hingga kalis, tambahkan sedikit minyak agar tidak lengket.

Adonan kulit

Langkah 2
Giling adonan hingga pipih (bisa menggunakan alat giling adonan atau menggunakan botol untuk menggiling). Setelah pipih, cetak adonan menjadi bundar (saya menggunakan tutup gelas).

Pipihkan dan dicetak bulat

Langkah 3
Simpan kulit, jangan lupa taburkan sisa terigu agar tidak lengket. Setelah, itu buat isinya. Campurkan semua bahan isi. Aduk rata dan sisihkan.

Isian dumpling

Langkah 4
Letakan isi di tengah adonan kulit. Setelah itu lipat dan bentuk pinggiran adonan yang sudah berbentuk setengah lingkaran dengan cara ditekan dengan jari, bentuk seperti rok rempel. Agar merekat, gunakan air sebagai perekatnya. Lakukan hingga adonan kulit dan isi habis.

Bentuk jadi seperti ini

*boleh saja langsung dikukus, direbus, maupun digoreng (sebentar) langsung direbus, ataupun di simpan di freezer terlebih dahulu.

   Nah, waktu itu, saya langsung saja memasaknya karena tidak sabar untuk mencobanya. Saya menggunakan dua cara memasaknya agar saya dapat membandingkan enakan yang mana dari antara dua cara tersebut.
   Cara pertama, goreng (sebentar) langsung direbus. Awalnya sih agak aneh sama cara ini, sampai-sampai nyokap nanya gini, "Bikin apaan sih? Aneh kaya gitu?." Hahaha

Digoreng sebentar lalu langsung direbus

   Jadi, siapkan teflon (penggoreng anti lengket ya Gaes, bukan telepon. Haha). Lalu, masukan minyak goreng (sedikit saja), susun dumpling, goreng hingga agak sedikit kecoklatan. Setelah itu siram dengan air hingga setengah mengenai badan dumpling (direbus), tutup, tunggu hingga airnya mengering (benar-benar kering, hingga seperti menggoreng tanpa minyak). Lalu, angkat dan sajikan.

   Cara kedua, dikukus saja. Siapkan alat pengukus, isi air, masukan saringan kukusan, susun dumpling, tutup, dan masak hingga matang. Angkat, dan sajikan.

Dikukus

   Nah, dari kedua cara di atas, saya lebih suka hasil pertama, rasanya ada kriuk-kriuknya gituh pas dikunyah. Kalau dikukus, rasanya jadi sedikit asin. Tapi, Anda juga bisa menggorengnya setelah dikukus.
   Untuk sausnya, Anda bisa menggunakan saus sambal atau tomat, thousand island sauce, kecap yang sudah dimasukan potongan bawang dan cabai, saus kacang, ataupun kuah mpek-mpek.
   Kalau menurut saya, saus yang cocok sebagai pendamping makan ini adalah kuah mpek-mpek dan saus kacang karena rasanya hampir seperti somay dan mpek-mpek tanpa ikan.
   Nah, mau dicocol dengan saus apa saja sama enaknya kok, itu tergantung selera Anda. Selamat mencoba di rumah ya. (ASN).
*untuk foto, menyusul, karena saya belum sempat aktif di komputer. Terima kasih.


Doc by penulis
Nb: maaf saya belum sempat mengedit sesuai EYD.

 
Pernah tidak sih Anda merasakan gemes dengan seseorang? Gemes yang saya maksud adalah benar-benar gemes dengan kelakuannya, bukan iri atau sirik dengan kehidupannya yang baik. Jika iya, saya juga merasakannya.

Sedikit cerita, saya pernah gemes dengan seseorang, saya gemes dengan kelakuannya yang sedikit agak meninggi. Saya bukannya iri melihat seseorang itu memiliki apa yang tidak saya punya sekarang ini, tapi apakah harus diumbar seperti itu? Saya dulu juga merasakan apa yg dia punya sekarang, bukankah zaman dulu orang yang memiliki barang itu sudah sangat wow? (Maaf, saya tidak akan memberitahu spesifikasi barang itu apa), tetapi saya tetap dalam kesederhanaan saya.

Hal yang membuat saya semakin heran adalah mengapa baru sekarang orang itu mengumbar ketika ia sudah berteman dengan saya(dalam hal berteman di media sosial), jika Anda tela'ah, bagaimana menurut Anda? Aneh kah? Yap, itu yang saya rasakan.

Daripada saya harus mencak-mencak kaya cicak (backsound lagu Project Pop-Marah-Marah) dan nyindir dan terus menyindir di media sosial, lebih baik saya luangkan di blog saya ini. Lebih bermanfaat.

Mungkin saya juga sama kaya orang itu (jika saya berpikir lagi), sama-sama saling menyindir. Lalu, saya berpikir kembali dan mendapatkan banyak dukungan dari banyak orang dan memutuskan saya tidak boleh seperti itu, saya harus membalas sindiran itu dengan kata-kata yang bijak dan halus, mungkin awalnya itu susah untuk saya lakukan karena terbawa emosi, tetapi saya tetap harus melakukannya demi ketenangan hidup saya.

Memang, meluapkan emosi itu sangat baik, tetapi kita juga harus memporsikan amarah kita dengan cara mengalihkan ke hal-hal yang dapat menghilangkan amarah kita.

Contoh pertama, jika Anda tipe orang yang sama seperti saya, tipe orang yang tidak bisa memendam amarah, alangkah baiknya Anda menghubungi teman terpecaya Anda untuk mendengarkan Anda. Ingat, teman baik adalah mendengarkan cerita Anda, tampa menggurui Anda karena tipe orang seperti saya ini, didengarkan saja sudah sangat senang walaupun tidak diberikan solusi.

Kedua, usahakan tidak mengikuti sindiran orang tersebut, jika kita balas maka akan lebih panjang masalahnya. (Salahnya saya waktu itu, saya mengikuti alur sindirannya hingga saya emosi sendiri. Sebenarnya, tidak boleh ya)

Ketiga, jika dirasa ia sudah keterlaluan menyindir, delcon (delete contact) atau block saja semua akun yang berhubungan dengan ia. Jangan takut Anda dibilang pengecut karena sedikit-sedikit delcon, sedikit nge-block karena hal itu lebih baik dibandingkan Anda harus meladeninya terus.

Keempat, apabila ia membuat jembatan untuk jalannya menyeberangi kehidupan Anda lagi dengan mem-follow atau nge-invite akun Anda yang lain, pikir dua kali untuk menerimanya karena bisa saja hal yang sama kembali lagi. (Ini sudah saya alami dan saya menyesal telah membuka diri menerimanya)

Kelima, hangout bareng-bareng teman-teman, lupakan yang terjadi, coba untuk iklas dan menerimanya, anggap saja sindiran tersebut merupakan motivasi untuk Anda.

Sekian tips yang dapat saya berikan sesuai pengalaman saya. Maaf jika ada yang tersinggung, tulisan ini bukan hanya untuk satu orang, melainkan untuk orang-orang seperjuangan di luar sana yang juga sedang merasakan ataupun yang pernah merasakan apa yang saya rasakan. Saya harap tips ini dapat membantu Anda yang sedang gundah gulana. Tetaplah waspada dan keep healthy karena ketika Anda sehat, Anda dapat membalas para penyindir dengan positif. Salam Awawawaa (ASN)